Friday, January 3, 2020

20200103

Jumat, 03 Januari

#Hariini cuuuaaaapppeee...

Seperti yang sudah gw duga, hari ini sangat menguras energi baik secara fisik mau mental. Fiuhhhh...

https://dpcpks-bojonggede.com/index.php/2019/02/25/lelah-dalam-ketaatan/

Hari ini gw harus
- cuci baju, 
- masak sarapan buat 2 keponakan dengan menu yang mereka mau
- buat kue bolu (request dari mereka)
- siram tanaman
- gw makan siang 
- siapin kue bolu untuk mereka
- siapin makan siang untuk mereka (makanannya beli)
- istirahat sebentaar
- beres-beres rumah
- siapin makan malam (makanannya juga beli)
- cuci pring (entah sudah berapa kali gw harus cuci piring)

Belum lagi gw harus bicara dengan nada sedikit agak keras jika mereka tidak mau menurut kata-kata gw😫😫😫

Misalnya gw suruh mereka makan, tapi mereka gak mau makan. Atau gw suruh mandi, mereka gak mau mandi😠😠😠

Gak kebayang jadi kakak gw. Dia harus bekerja untuk menghidupi keluarganya sekaligus ngurus 2 orang anak yang lagi aktif-aktifnya. Sedangkan suaminya? Entahlah apa yang dia lakukan dan pikirkan. Sebagai seorang kepala keluarganya, seharusnya dia yang memberi nafkah, bukan istri. Kecuali jika kondisi kepala keluarganya memang tidak memungkinkan untuk bekerja, misal cacat atau sakit. Tapi dia ini sehat. Entah dimana urat rasa malunya sebagai seorang laki-laki.

Sebenarnya gw gak suka dengan dia. Jika datang ke rumah gw, maunya makan enak dan mahal. Dan hal itupun ditiru oleh anak-anaknya (#tepokjidat). Setelah makan, masuk kamar, molor... Kalau lapar dia keluar, minta makan ke kakak gw. Begitu saja kegiatannya di rumah. Kalaupun mengobrol, hanya sebentar saja. Selesai ngobrol, masuk kamar lagi.

Selain itu, cara berpakaiannya yang menurut gw gak tahu diri. Pengangguran tapi pakai barang-barang mahal (menurut gw). Dari mana dia punya duit buat beli barang-barang itu? Tentu saja dari gaji kakak gw.

Dari biaya makan, uang sekolah, gaji pembantu, uang bensin untuk antar sekolah anak, cicilan rumah, cicilan mobil, dan biaya operasional rumah, semuanya dari gaji kakak gw. Selain itu, kakak gw juga masih harus membiayai pengobatan orng tua gw dan uang saku untuk mama mertuanya. 

Gilaaaaaaa... Setiap bulan kakak gw harus kasih mertuanya, sedangkan anaknya???

Wajar saja jika kakak akan marah-marah terus menghadapi 2 anaknya. Dia sudah cape kerja, cape diperjalanan rumah-kantor, masih harua cape ngurus anak juga.

Jika kakak gw memilih untuk berpisah, tentu gw akan mendukung. Mungkin terlihat gw ini kejam dan tidak punya perasaan. Tapi pikir pakai logika aja. Buat apa menghidupi orang yang tidak tahu diri dan tidak punya malu. 

Gw gak rela kakak gw harus menghadapi hidup seperti itu.


#hariini #cukupsampaidisini #qmo


0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home