Monday, December 2, 2019

DUDE (20191202)


Hi Dude...
Maksudnya 02 Desember (DUa DEsember) 😜

#Hariini adalah hari Senin, 02 Desember 2019. gak tau kenapa hari ini gw mau coba nulis. Mungkin karena lagi bosen kali yah...

B.O.S.A.N

https://steemkr.com/steemit/@abangkece

5 huruf itu yang paling sering gw rasain selama di tahun 2019 ini. Kenapa? Krn gw muak dengan orang-orang yang ada disekitar.

Muak mungkin terkesan kasar. So, gw perhalus jadi "kecewa".

Tahun 2019 ini bisa dibilang menjadi tahun yang menampar hidup gw, tepatnya hari Minggu, 24 Februari 2019. I will never forget this date. Hari dan tanggal itu menjadikan diri gw yang sekarang.

Mungkin pada hari itu, kebanyakan orang sedang bersenangbsenang menghabiskan weekend mereka. Ada yang pergi beribadah, ada yang olah raga, ada yang nge-mall, ada juga yang kerja, dan masih banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan di hari itu.

How about me?

I just stay in my sadness.

Jam 06.00 gw memutuskan suatu hal yang akhirnya mengubah hidup gw, Disrobed. Mungkin banyak yang tidak mengerti maksud dari kata "disrobe" atau mungkin juga banyak yang menduga-duga maksud dari kata itu. Dan semoga dugaan kalian klop 😁

Ya, tahun lalu gw ordain sebagai seorang NUN, tepatnya 14 Agustus 2018. Gw menjalani kehidupan sebagai Nun hanya sekitar 6 bulan 10 hari. Gw terpaksa melakukan disrobe karena gw gak dapet tempat untuk tinggal. Hmm... Ok lah, gw cerita dari awal.

Sebenernya gw ordain tanpa sepengetahuan keluarga. Jadi sebelum gw pergi untuk ordain, i just said " i wanna go to retreat for 1 month". Dan setelah ijin keluar, gw pun berangkat retreat di luar kota. Memang bener gw pergi untuk retreat tapi di kegiatan retreat itu ada event ordaination for 10 days, and i've registered this event.

Gw datang ke retreat sekitar seminggu sebelum acara ordaination dilakuin. Tapi baru sehari tiba, gw uda ditawarin untuk ordain lebih dulu. So, 2 hari setelah penawaran itu, gw pun ordain jam 09.00. Nama gw pun diganti menjadi ... Kalo dalam bahasa inggris artinya "pure knowledge".

Rencana gw jadi seorang Nun hanya 10 hari atau berakhir setelah event ordaination-nya selesai. Tapi atas saran guru pembimbing dan beberapa orang akhirnya gw memutuskan untuk menjadi Nun terus. Padahal para peserta retreat yang lain sudah bubar. 😁

Tanggal 03 Januari 2019 malam gw balik ke rumah, dengan kondisi sebagai Nun. Keluarga sih uda gak kaget dengan kondisi gw. Karena gak lama setelah event ordaination selesai, gw kasih info ke keluarga dan beberapa temen gw kalau gw sudah jadi nun. Reaksi mereka pun cukup beragam, but mostly shock. 😅

Gw tinggal di rumah hanya 1 hari, lebih tepatnya 16 jam. Setelah makan siang gw pun dijemput temen gw untuk tinggal di sebuah tempat yang ditinggal seorang Nun juga. Gw hanya tinggal 1 minggu di sana. Karena gw merasa tidak nyaman di sana. Kenapa tidak nyaman? Sebenarnya di sana akan ada acara retreat selama 7 hari. Jadi ruangan tidur pun sudah mencukupi untuk acara tersebut. Tapi karena ada gw, maka terjadi kekurangan ruang tidur. Dan panitia akhirnya mengalah dan memilih tidur di toko. Gw merasa bersalah dengan kondisi ini, jadi gw memutuskan pergi dari tempat itu dan kembali ke rumah.

Malam sebelum gw pergi, gw meminta ijin untuk tinggal di suatu tempat yang berjarak 10 jam dari rumah gw, dan ijin pun didapat dengan mudah. Bahkan transport ke sana pun langsung diurus. Dan gw tinggal di rumah hanya 1 hari.

Di tempat itu gw tinggal sendiri karena biasanya tempat itu dijadikan venue untuk retreat. 2 hari tinggal di sana, gw mengalami gatal-gatal. Walau sudah mendapat kiriman obat tapi tetap saja tidak kunjung sembuh. Sampai akhirnya gw terkena campak. Seminggu setelah didiagnosa campak, gw balik ke rumah atas saran dari keluarga untuk pemeriksaan lebih lanjut di Rumah Sakit, terutama untuk gatal-gatalnya. Dan ternyata gw kena alergi kutu. Memang benar di sana ada kucing dan anjing yang berkeliaran. Hanya 1-2 hari setelah diberi obat, alergi gw pun sembuh. Dan gw berencana balik lagi ke tempat itu.

Hari Kamis gw pun minta ijin lagi untuk tinggal di sana, tapi ijin kali ini tidak langsung keluar. Saat ijin yang pertama itu dikeluarkan oleh pembina tempat tersebut, karena ketua pengurus tempat itu sedang retreat. Sedangkan ijin yang kedua ini, ditahan oleh istri ketua, yang memang tidak sepaham (atau lebih tepatnya tidak suka) dengan gw.
Bahkan untuk mengeluarkan ijin agar gw bisa tinggal di sana, mereka harus mengadakan rapat pada hari Minggu.

Pesan dari guru gw "lebih baik jangan tinggal di rumah melebihi 7 hari". Sedangkan batas waktu 7 hari gw untuk tinggal di rumah hanya sampai dengan hari sabtu.

Begitu mengetahui bahwa mereka akan mengadakan rapat untuk mengeluarkan ijin tinggal gw, gw marah dan kecewa.

Gw marah karena kenapa gw? Kenapa nun yang tinggal sebelum gw tidak diperlakukan seperti itu, bahkan ada orang yang mau tinggal beberapa hari pun dipersilahkan. Tapi kenapa gw harus dirapatkan?

Gw kecewa karena dulu gw pengurus di sana. Karena gw dicurigai tidak transparan dalam laporan keuangan oleh ketua pengurus, makanya gw mundur jadi pengurus. Padahal gw setiap bulan sudah share laporan keuangan tapi ketua tidak peduli bahkan laporan keuangan yang gw kirim TIDAK pernah dibuka.

Darimana gw tahu kalau file laporan keuangannya tidak pernah dibuka? karena file keuangannya gw kasih password dan si ketua tidak pernah minta passwordnya ke gw.

Tidak pernah buka laporan keuangan tapi di belakang gw mencurgai gw, apa itu pantas disebut ketua?
Di depan orang-orang bersikap baik, terutama orang-orang kaya. Di balik itu semua... #fakeface #tukangobat

Gw kecewa karena gw yang menyarankan kakak gw untuk jadi salah satu donatur tetap di sana. San kakak gw melakukan itu. Tapi kenapa gw harus dirapatkan untuk bisa tinggal?

Di hari yang sama,Kamia, gw coba tanya ke temen gw yang lain dan dia pun memberi lampu hijau ke gw untuk tinggal. Tapi pada hari Sabtu, dia tidak mengaktifkan ponselnya. Lagi-lagi gw marah dan kecewa. Bahkan air mata pun sudah tidak keluar, hanya terasa sesak di dada dan terasa sakit di jantung.

Dengan perasaan sedih, marah dan kecewa akhirnya gw memutuskan untuk disrobe, daripada gw melanggar pesan guru gw.

Dan gw disrobe pada hari Minggu, 24 Februari 2019 jam 06.00 di rumah tanpa ditemani siapapun.

#hariini #cukupsampaidisini #qmo

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home