Wednesday, March 11, 2020

20200311

Rabu, 11 Maret

#Hariini gw bangun pagi karena mau menyiapkan orderan tahu kuning.

Selesai packing, gw lanjut masak, yang dilanjutkan dengan kembali masuk kamar. Sama seperti sebelumnya, gw keluar kamar saat jam makan siang πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

Selesai makan siang gw lihat ponsel dan ternyata ada 3 misscalled. Gw merasa aneh karena ada misscalled sebanyak itu. Dan ternyata itu telepon dari atasan gw di kantor waterpark. 

Karena batalnya janji pertemuan dengan temannya di kantor temannya, yang letaknya dekat rumah gw, maka atasan gw menelpon gw untuk ketemuan di salah satu mall.

Gw langsung bersiap untuk pergi.

Setibanya di mall, tidak banyak yang berubah dengan atasan gw itu kecuali rambut putihnya yang bertambah 😝😝😝

Kami mengobrol di foodcourt. Gak terasa sudah sekitar 5 tahun kami gak bertemu. Padahal gw hanya menjadi "anak buah pinjaman"-nya hanya sekitar 1 tahun. Tapi hubungan kami sebagai atasan dan bawahan cukup dekat. Gw akan membahas tentang atasan gw ini di blog tersendiri.

Setelah cukup lama mengobrol kami pun memutuskan untuk berpisah karena temannya atasan gw sudah datang.

Gw pun memutuskan untuk membeli belanja bulanan di supermarket. 

Selesai belanja, gw buka Twitter seraya menunggu adik gw datang menjemput. Tapi  setelah menunggu cukup lama, ternyata adik gw masih berada di mall lain  dan gw memutuskan untuk pulang sendiri😌😌😌

Kembali ke Twitter...

Momota Kento mengupdate status di-Twitternya mengenai Tragedi Tsunami 11 Maret 2011 yang melanda Jepang*

https://mobile.twitter.com/momota_kento/status/1237657689443819520

Yup... 11 Maret 2011 terjadi musibah Gempa Bumi dan Tsunami di Jepang. Dan hari ini tanggal 11 Maret 2020 adalah hari peringatan 9 tahun Tragedi tersebut.

https://images.app.goo.gl/XuMvg2dr2JeYkcBV6

Gw pun masih ingat saat musibah itu terjadi di Jepang. Bahkan gw sempat membeli buku yang berisi tentang musibah itu beserta foto-foto keadaan Jepang pasca Tsunami. Dan buku itu masih tersimpan rapi.

#hariini #cukupsampaidisini #qmo

*) Ini bukan pertama kalinya dia pulih setelah menghadapi kesulitan. Gempa Bumi Besar Jepang pada tahun 2011, yang membuat Fukushima terisolasi, membuat rumahnya hancur. Namun, ia bangkit kembali untuk menjadi juara dunia junior dan juara Asia junior tahun berikutnya.
Ini bukan peristiwa sedih pertama kalinya bagi Momota (25 tahun). Selain terlibat dalam kecelakaan fatal di jalan saat dalam perjalanan ke bandara Senin (13/1) lalu, dia juga memiliki momen-momen yang dekat dengan kematian.
Ketika tsunami melanda pada 11 Maret 2011, yang menyebabkan bencana nuklir yang menewaskan puluhan ribu orang, Sekolah Menengah Tomioka Daiichi di prefektur Fukushima berada di tengah-tengah daerah yang terkena dampak terburuk.
Momota, yang merupakan seorang pelajar di sana, pergi ke Indonesia untuk bermain dalam kompetisi junior hanya sehari sebelumnya, yakni pada tanggal 10 Maret.
Banyak teman dan tetangga yang terpengaruh, tetapi Momota yang saat itu masih berusia 16 tahun, tidak membiarkan hal itu sampai kepadanya. Dia lantas muncul sebagai juara dunia junior dan juara Asia junior pada tahun 2012, menjadi pemain Jepang pertama yang mencapai prestasi tersebut.
Dan kini, negaranya berharap dia akan pulih kembali dan kedatangan Momota di bandara Narita di Tokyo pada Rabu (15/1) lalu mendapat sorotan luas dari para media di Jepang.
Hampir 150 wartawan menunggu kepulangannya dan kehadiran media yang luar biasa itu tidak mengejutkan karena Momota disebut-sebut sebagai harapan terbaik negara itu untuk emas bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020. Momota disambut oleh pejabat Federasi Badminton Jepang (NBA) dan klubnya, Nippon Telegraph and Telephone (NTT) East.
Juara dunia ini tidak berbicara kepada media sebelum keberangkatannya dari Kuala Lumpur. Namun, setelah tiba di Jepang, ia membungkuk sebagai tanda penghormatan dan berterima kasih kepada para jurnalis sebelum meninggalkan bandara dan kemudian menaiki sebuah mobil dinas yang dikawal ke rumah sakit terdekat di mana dia akan menjalani pemeriksaan medis lengkap, termasuk pemindaian MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Momota ditargetkan oleh Federasi Badminton Jepang untuk comeback ke turnamen kompetitif setidaknya di kejuaraan bergengsi All England 2020 di Birmingham pada 11-15 Maret mendatang.
(https://www.google.com/amp/s/www.ligaolahraga.com/amp/kecelakaan-gempa-dan-tsunami-tak-mampu-hentikan-momota-untuk-bangkit)


Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home