Wednesday, December 4, 2019

MEMBER (20191204) Kim Seok Jin

04 Desember (eMpat DesEMBER)

#Hariini gw mau ucapin HBD to Kim Seok Jin (the oldest member of BTS)... Happy 27th #Jinday 🎂 🎉 🎁😁😁😁
https://channels.vlive.tv/C4575B/vtoday/0.12330094

Kembali ke......... 📱😅

Karena rasa benci dan kehilangan, gw merasa semakin terpuruk. Gw merasa diri gw useless dan lelah dengan perasaan ini, bahkan sempat muncul pikiran untuk suicide. Dan gw mulai menduga-duga, apakah gw mengalami depresi?

Gw pun mulai searching informasi mengenai depresi. Selain itu, gw juga ikut di grup yang berhubungan dengan depresi, but i just be a silent reader. I didn't know how to share with them. Tidak hanya itu, gw pun sempat mencari informasi tentang rumah sakit dan psikiater. Gw berniat untuk melakukan konsultasi, supaya gw tahu apakah gw ini mengalami depresi atau tidak?

Tapi niat itu gw urungkan. Gw mulai bertanya ke diri gw sendiri "sebenernya gw itu mau apa? Apa yang gw mau supaya gw bisa lepas dari perasaan ini?"

Gw merasa seperti ada 2 sisi di dalam diri gw yang saling bicara
👿 Gw mau mereka minta maaf ke gw
😇 Setelah minta maaf, lalu mau apalagi?
👿 Semua ini terjadi karena mereka. Gw mau mereka merasakan perasaan yang sama seperti gw
😇 Itu ga mungkin... Jadi terimalah kenyataan ini
👿 Apa salah kalau gw jadi Nun?
😇 Mungkin belum waktu yang tepat
👿 Gw ga mau lagi berhubungan dengan mereka.
😇 Ingat... Semua... Pemilik dari perbuatannya sendiri

Percakapan ini beberapa kali di pikiran gw, terutama di saat ada pemicunya. Dan gw menjadi sangat sensitif sekali dengan segala hal.

Gw pun mulai khawatir. Gw khawatir tentang masa depan. Gw terus khawatir apa yang akan selanjut dan selanjutnya. Gw merasa tidak hidup untuk saat ini, tapi gw hidup untuk mengkhawatirkan masa depan. Gw mulai khawatir tentang kematian. Dan gw pun bertanya ke diri gw "kalau gw mati, apa mereka akan menyesali perbuatan mereka? Atau mereka justru senang?"

Gw pun merasa muak terhadap orang-orang yang telah menyakiti gw. Dalam diam, gw memaki mereka melalui pikiran.

Keluarga gw tidak menyadari kondisi mental gw, karena mereka awam mengenai masalah kesehatan mental. Dari luar gw terlihat baik-baik saja, tapi tidak di dalam. Gw berpikir mungkin mengalami eccedentesiast*



#hariini #cukupsampaidisini #qmo

* Eccedentesiast adalah suatu istilah dalam psikologi dimana seseorang menyembunyikan rasa sakit (dalam konteks luas) mereka dibalik senyumnya. 

Ada yang mengatakan Eccedentesiast adalah munafik, sebenarnya tidak tepat mengatakan hal tersebut demikian. Para eccedentesiast dan sebagian besar orang seringkali mengatakan mereka adalah orang yang kuat, dapat tersenyum dalam kesedihan atau masalah mereka.


Hebatnya, seorang eccedentesiast adalah penghibur yang sangat baik. Semakin orang terluka, semakin pandai dia menyenangkan orang lain. Walau dia tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah yang besar miliknya, dia dapat dengan mudah menyelesaikan masalah kecil orang lain.
" FAKING SMILE IS EASIER THAN EXPLAINING WHY YOU ARE SAD"

Mulut masih tersenyum , tapi kadang kadang hati sendiri yang akan terluka. Kadang kamu memilih tuk terlihat bahagia, karena tak ingin menjelaskan mengapa kamu bersedih pada mereka yang bahkan tak berusaha tuk mengerti. Tak seorangpun dalam hidup ini sangat kuat. Semua orang merasa kesedihan, tapi terkadang seseorang mampu pura-pura tersenyum.
Source : http://monicaevdn.blogspot.com


Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home