20200329
Minggu, 29 Maret
#Hariini gw bangun agak siang sekitar jam 7 lebih, karena gw baru bisa tidur jam 4 pagi.
Kemarin porsi makan gw tidak terlalu banyak, sehingga gw cukup kelaparan malam harinya. So, gw pun masak mie instan. Baru 2 suap makan mie instan, nyokap sudah ribut lapar. Padahal kemarin nyokap makan hingga 5 kali. 🤦🤦🤦
Mau tidak mau, gw berhenti makan san langsung masak. Begitu 1 menu sayur sudah selesai, gw langsung kasih tahu nyokap. Akhirnya nyokap pun makan dengan ngambek karena menu makanannya tidak menarik baginya. 😥😥😥
Jujur... Nyokap gw ini, semakin tua, semakin memilih mengenai makanan. Gw kadang kesal dibuatnya hanya karena menu masakan gw tidak ada sesuai dengan keinginannya.
Padahal gw itu sedang menghemat bahan makanan, mengingat kondisi negara yang sedang darurat Coronavirus.
Melihat persediaan bahan makanan yang ada, nyokap selalu meminta jenis masakan lebih dari biasanya. Gw sudah jelaskan bahwa kondisi sedang darurat Coronavirus dan gw sedang menghemat bahan makanan, tapi nyokap tidak mau mengerti. Gw sengaja tidak menghiraukannya.
Bukannya mendukung tujuan gw, adik gw yang justru menuruti kemauan nyokap. Bahan makanan yang gw prediksi bisa mencapai 2 minggu, kini hanya bisa bertahan hingga 8 hari.
Gw pun mulai membeli bahan makanan kering di online shop, hingga gw kehabisan gw. Tidak ada pemasukan, tidak ada kiriman uang belanja bulanan, tidak ada bantuan dari adik gw.
Gw pun akhirnya cerita ke adik gw yang bungsu, dan dia mengirimkan uang 250 ribu. Lumayan untuk memperpanjang biaya hidup.
Malamnya gw langsung beli ikan asin, cumi asin, cabe dan lain-lain di online shop. Hingga tersisa 100 ribu.
Kemarin porsi makan gw tidak terlalu banyak, sehingga gw cukup kelaparan malam harinya. So, gw pun masak mie instan. Baru 2 suap makan mie instan, nyokap sudah ribut lapar. Padahal kemarin nyokap makan hingga 5 kali. 🤦🤦🤦
Mau tidak mau, gw berhenti makan san langsung masak. Begitu 1 menu sayur sudah selesai, gw langsung kasih tahu nyokap. Akhirnya nyokap pun makan dengan ngambek karena menu makanannya tidak menarik baginya. 😥😥😥
Jujur... Nyokap gw ini, semakin tua, semakin memilih mengenai makanan. Gw kadang kesal dibuatnya hanya karena menu masakan gw tidak ada sesuai dengan keinginannya.
Padahal gw itu sedang menghemat bahan makanan, mengingat kondisi negara yang sedang darurat Coronavirus.
Melihat persediaan bahan makanan yang ada, nyokap selalu meminta jenis masakan lebih dari biasanya. Gw sudah jelaskan bahwa kondisi sedang darurat Coronavirus dan gw sedang menghemat bahan makanan, tapi nyokap tidak mau mengerti. Gw sengaja tidak menghiraukannya.
Bukannya mendukung tujuan gw, adik gw yang justru menuruti kemauan nyokap. Bahan makanan yang gw prediksi bisa mencapai 2 minggu, kini hanya bisa bertahan hingga 8 hari.
Gw pun mulai membeli bahan makanan kering di online shop, hingga gw kehabisan gw. Tidak ada pemasukan, tidak ada kiriman uang belanja bulanan, tidak ada bantuan dari adik gw.
Gw pun akhirnya cerita ke adik gw yang bungsu, dan dia mengirimkan uang 250 ribu. Lumayan untuk memperpanjang biaya hidup.
Malamnya gw langsung beli ikan asin, cumi asin, cabe dan lain-lain di online shop. Hingga tersisa 100 ribu.
Karena Coronavirus harga bahan makanan semakin meroket. Apalagi tadi ada berita bahwa pemerintah akan mendiskusikan untuk melakukan lockdown di daerah gw. Semakin pusing-lah gw. 🤦🤦🤦
https://money.kompas.com/read/2020/03/29/164823826/besok-pemerintah-rapat-bahas-kemungkinan-lockdown-jabodetabek?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook
#hariini #cukupsampaidisini #qmo
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home