Tuesday, December 10, 2019

PLUS (20191210)

10 Desember (sePuLUh deSember)

#Hariini gw masih sibuk dan kondisi badan juga lagi gak fit. But i wanna tell you about my senior high school friends. Let's start...

Kita terdiri dari 5 orang cewe. Inisial mereka F, I, Y, dan M. Diantara kita berlima, hanya gw yang berbeda keyakinan. Saat kelas 1, gw dan FIM berada di kelas yang sama, sedangkan Y beda kelas. Dan Y mulai dekat dengan kami sekitar kelas 3, karena Y berada di kelas yang sama dengan M.

Hubungan kami terus berlanjut hingga lulus sekolah, dan kita masuk ke universitas yang berbeda. Gw dan Y berada di kampus yang sama, tapi beda fakultas.  Meskipun kami sibuk dengan kegiatan kuliah masing-masing, tapi kami sesekali menyempatkan untuk bertemu.

Diantara kami berlima, Y yang paling terakhir lulus. Jadi saat gw dan FIM sudah mulai kerja, Y masih sedang menyelesaikan skripsinya. 

Karena kantor gw lebih dekat dengan rumah Y. Jika gw sedang bisa pulang ontime, gw ajak dia ketemuan. Gw gak mau dia merasa sendirian atau minder karena belum lulus. Saat dia butuh teman untuk mecari data pendukung skripsinya, gw temani dia. Gw akan selalu ada untuk dia. Gw harap dia terus bersemangat dalam menyelesaikan skripsinya. Dan akhirnya Y lulus juga. I'm so happy...

Tapi kami berlima gak bisa ketemu untuk merayakan kelulusan Y, karena kesibukan masing-masing. 

Setelah Y lulus, saatnya Y mencari lowongan pekerjaan. Saat ada event job fair, gw temani dia. Hampir seharian kami berada di event tersebut. Selain itu, saat gw baca koran dan ada lowongan pekerjaan, gw akan info ke Y. 

Hingga suatu hari, Y info ke gw kalau dia ada panggilan interview sebagai karyawan kontrak di sebuah perusahaan. Awalnya dia ragu, tapi gw meyakinkan dia bahwa tidak apa-apa sebagai karyawan kontrak, yang penting cari pengalaman dulu. Dan dia pun setuju untuk mengikuti panggilan interview tersebut.

Gw pun menemani Y untuk membeli pakaian dan sepatu demi panggilan interview. Di dalam mall, gw dampingi dia dari satu toko ke toko yang lainnya untuk mencari pakaian yang sesuai keinginan Y. Gw harap dia bisa lolos interview. Dan dia pun lolos interview. Again... I'm so happy... 

Kami berlima kini sudah bekerja...

Hal ini akhirnya membuat kami kesulitan mencari waktu yang cocok untuk bertemu. 

Seiring berjalannya waktu, kedekatan gw dengan Y juga mulai renggang. Mungkin karena pekerjaan Y yang membuatnya sering keluar kota. Sedangkan gw sibuk dengan pekerjaan kantor. 

Semakin lama kami berlima seperti kehilangan kabar. Kami sudah sangat jarang bertemu. 

Sampai akhirnya F mengajak gw liburan ke luar kota. Gw pun mengajak Y. Tapi sayang sekali dia gak bisa karena ada jadwal ke luar kota. So, hanya gw, F + anaknya, dan teman sekolah gw yang lainnya.

Setelah kami pulang dari liburan, Y marah-marah ke gw dan F karena dia gak diajak. Gw coba klarifikasi kemarahan dia yang merasa tidak diajak. Padahal dia yang bilang bahwa dia ada jadwal ke luar kota. Dan Y tidak mau dengar klarifikasi dari gw. 

Karena kejadian itu, hubungan gw dan Y menjadi tidak baik. Sedangkan hubungan gw dan F justru semakin dekat. Hampir setiap weekend gw ke rumah F. Jika weekend gw gak datang ke rumah F, F akan tanya keberadaan gw dan alasan gw gak datang ke rumahnya. Karena anak F akan tanya kenapa gw gak datang ke rumahnya. 

Mungkin karena sering datang ke rumah F, gw pun jadi sering cerita masalah gw ke F, begitu pula sebaliknya. Sedangkan kami seperti lost contact dengan 3 lainnya.

Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya kami berlima bisa berkumpul di salah satu restoran yang sudah kami anggap sebagai basecamp kami, karena lokasi dari restoran ini yang strategis. Dan setiap kali bertemu, kami akan memilih restoran ini.

Gw dan F coba untuk melupakan apa yang terjadi di antara gw, F dan Y. Gw dan F bersikap seperti tidak terjadi apa-apa, begitu juga dengan Y. Suasana pun cukup hangat dengan tawa kami. 

Tapi hal itu tidak berlangsung lama. F mengatakan bahwa gw sekarang pengangguran. Dan memang status gw saat itu sedang tidak bekerja. Gw juga tidak merasa minder dengan status gw. Karena itu pilihan gw. Yang lain pun tidak mempersalahkan, kecuali Y. Raut wajahnya berubah menjadi tidak menyenangkan. 

Next month, kami berencana untuk berkumpul lagi, hanya Y yang menolak bertemu. Sehingga acara pertemuan itu pun dibatalkan. Again... Kami berlima harus mengalami lost contact, kecuali gw dan F.

Penolakan itu terus berlanjut hingga cukup lama, tepatnya hingga status gw bukan pengangguran lagi. 

Setelah mendengar kabar bahwa gw sudah bekerja lagi, kami pun berencana untuk bertemu lagi. Kali ini tidak ada penolakan dari Y. 

Pada hari H, F tiba-tiba tidak bisa hadir dengan alasan pekerjaan. Jadi hanya kami berempat yang datang. Pertemuan kami pun hanya berlangsung singkat. Dan itu adalah pertemuan terakhir gw dengan I.

Setahun kemudian, gw akan pergi ke luar negeri dan belum tahu kapan akan kembali. So, gw mengajak mereka untuk berkumpul untuk bilang hal ini, sekaligus pamitan dengan mereka. Gw sangat berharap kami berlima bisa kumpul, sebelum gw pergi. Tapi yang datang hanya F dan anaknya. Sedih? Pastinya... 

Gw pun akhirnya mengatakan rencana kepergian gw ke F. Dia cukup kaget dengan rencana gw, tapi dia mendukung rencana gw. 

Setelah hampir setahun tinggal di luar negeri, akhirnya gw kembali. Dan gw pun memberitahukan kepulangan gw ke F. Yah...hanya ke F, bukan ke 3 lainnya. Tidak lama setelah kepulangan gw, F pun membuat rencana untuk berkumpul berlima. Dan lagi-lagi, hanya gw, F dan anaknya yang datang. Kemana 3 lainnya? Entahlah...

6 bulan setelah kepulangan gw dari luar negeri, gw pun mulai kerja lagi.

Hingga suatu hari, F tanya ke gw "Lo mau datang gak ke pernikahannya I?". 

Sontak gw kaget dengan pertanyaan F. "Kok gw gak diundang yah?" Gw jawab pertanyaan F dengan pertanyaan lagi. 

F kebingungan dan tidak percaya "Lo gak diundang? Gak mungkin. Gw uda tanya ke yang laen, mereka diundang"

"Gw... gak... diundang..." jawab gw per kata dengan intonasi sejelas mungkin.

Pertanyaan kenapa pun mulai muncul di kepala gw. Gw gak tahu kenapa hanya gw yang gak diundang. Bahkan hingga detik ini, gw belum tahu jawabannya. Dan gw juga gak mau tanya ke I tentang alasannya. Padahal saat sekolah, ada guru yang bilang kalau gw dan I seperti anak kembar, karena kami lebih sering berdua. 

Sejak kabar pernikahan I itu, gw juga gak pernah lagi contact dengan I. Sepertinya hubungan kami sudah usai. Dan gw pun menolak dengan tegas ajakan F untuk hadir dipernikahan I. 

Gw kerja hanya 3 bulan di kantor. Gw milih jadi freelancer. Gw hanya cerita ke F kalau gw sudah resign. Akhirnya dari berlima, hanya tersisa gw dan F yang sering bertemu.

Setelah sekian lama, akhirnya F mengajak kami berlima untuk bertemu kembali. I menolak hadir dengan alasan pekerjaan. Jadi hanya kami berempat yang hadir. 

Tempat pertemuan kali ini di restoran all you can eat. Kami berkumpul sekitar jam 18.30 tapi Y datang terlambat dengan alasan pekerjaan. Saat semua sudah berkumpul, F cerita kalau gw sudah resign. Raut wajah Y kembali berubah. 

Saat Y pergi meninggalkan meja untuk mengambil makanan, F cerita ke gw kalau tadi Y bilang gak mau bayar karena bukan dia yang memutuskan untuk berkumpul di tempat ini. Keputusan memilih tempat pertemuan itu adalah F sebagai orang yang mengajak berkumpul. Lagipula, gw gak minta dibayarin kok dengan mereka. Gw masih mampu untuk bayar.

Akhirnya kami mengerti arti perubahan raut wajah F saat mendengar kalau gw pengangguran. Yup... Dia khawatir kalau gw akan minta dibayarin atau mereka harus share untuk bayarin gw. Secara tidak langsung Y tidak mengatakannya tapi kami mengerti jalan pikirannya. Di antara kami berlima, Y memang dikenal paling tidak royal (alias pelit). 

Dengan ucapan Y tersebut, akhirnya gw gak mau lagi bertemu dan berhubungan dengan Y. Setiap kali F mengajak bertemu dan berencana untuk mengikutsertakan Y, gw akan bilang tidak akan hadir. So, F lebih memilih tidak mengundang Y daripada gw yang tidak hadir, karena F pun tidak terlalu suka dengan Y. Tapi F masih mau berkomunikasi dengan Y melalui social media, sedangkan gw tidak membuka akses  komunikasi bagi gw dan Y.

Tahun ini, 19 tahun pertemanan kita, yang  tersisa hanya gw, F dan M yang masih mau bertemu, tapi pertemuan gw dengan M tidak sesering dengan F. Bahkan anaknya F sangat berharap bisa punya pertemanan seperti gw dan F. Good boy...👍

191130 gw, F dan M masih berebut permen 😅😅😅


#hariini #cukupsampaidisini #qmo

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home