Wednesday, December 18, 2019

BLESS (20191219)

19 Desember (semBiLan bElaS deSember)

#Hariini gw mau nulis tentang mendiang anjing-anjing gw.

Dari gw masih kecil, gw memang sudah suka dengan anjing, terutama ras golden retriever dan siberian husky. Tapi karena gw tinggal di kampung dan keluarga gw bukan dari keluarga kaya, sepertinya tidak mungkin memiliki anjing dengan ras itu. Bahkan untuk memelihara anjing kampung saja tidak memungkinkan.

Tapi saat gw sudah kuliah dan mendekati semester akhir, ada anjing kampung dan 2 anaknya, yang masih baby, datang ke rumah. Sepertinya pemiliknya mengusir anjing itu. Yup... Anjing itu milik Pak Haji. Anjing itu ditugasi untuk menjaga kebunnya. Tapi entah karena apa anjing itu diusir.

Kebun itu dikelilingi oleh beberapa rumah, termasuk rumah gw. Dari sekian banyak rumah di sekitar, anjing itu memilih rumah gw. Mungkin anjing itu sudah mendatangi rumah yang lain, tapi diusir.

Tentu saja, i'm so happy... Waktu pertama ketemu anjing itu, entah kenapa dia sudah manja. Mungkin itu cara dia untuk mendekati gw. Kadang saat gw kasih makan, gw ajak dia ngomong, walau dia gak ngerti bahasa gw.

Karena anjing itu tidak punya nama, jadi gw kasih nama. Ada beberapa nama yang gw kasih, contohnya blacky... Saat gw panggil blacky, anjing itu cuek aja. Mungkin si anjing akan komentar "bulu gw bukan hitam, tapi putih-coklat"πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

Masih ada beberapa nama lain yang gw coba untuk memanggilnya, tapi si anjing cuek aja. Waktu gw coba panggil "chiko", si anjing justru merespon, mendekati gw. Sepertinya si anjing suka dengan nama chiko 😁

Sedangkan untuk 2 baby anjingnya gw belum kasih nama, karena chiko masih belum mengijinkan gw mendekati anak-anaknya.

Setelah 2 anaknya agak besar dan sudah mulai bisa makan, gw coba beberapa nama untuk manggilnya. Dan nama yang diresponnya chiko junior (untuk yang cewe) dan choki (untuk yang cowo). Tapi sayang umur choki gak panjang, dia sakit dan akhirnya mati.

Setelah chiko junior sudah besar, mama chiko punya anak lagi, ada 4 anak. Sama dengan metode sebelumnya. Gw kasih mereka nama sampai mereka merespon. Nama mereka Thata, thati, thita, thiti. Diantara keempat anak ini, thata yang paling gw sayang. Dia paling gemuk, manja, aktif, lucu, pokoknya dia kesayangan gw. Tapi sayang dia mati lebih dulu karena tertabrak mobil 😭😭😭

Dari anak anjing yang tersisa, thati mati karena sakit. Sisa thita yang pemarah tapi manja dan thiti yang pemalu.

Karena lingkungan rumah gw mayoritas .... Tentu saja keberadaan mama chiko dan anak-anaknya membuat mereka tidak nyaman. Padahal mama chiko dan anak-anaknya tidak melukai mereka. Tapi mereka yang terlebih dahulu melempari mama chiko dan anak-anaknya dengan batu atau meledeknya dengan menirukan suara gonggongan anjing.

Dari usikan-usikan itulah, mama chiko dan anak-anaknya berontak. Gw berkali-kali coba untuk menasehati mama chiko dan anak-anaknya untuk jangan menyakiti orang-orang itu. Bahkan jika gw tahu ada yang mengusik mama chiko dan anak-anaknya, gw yang marah ke orang-orang itu.

Semakin lama sikap orang-orang itu semakin parah. Tidak hanya mama chiko dan anak-anaknya yang dilempari batu, rumah gw pun dilempari batu.

Oleh karena itu, nyokap gw nasehati gw untuk jangan melawan orang-orang itu hanya karena anjing. Gw gak terima nasehat nyokap, bagaimanapun juga mama chiko dan anak-anaknya gak salah. Mereka hanya merespon apa yang orang-orang lakukan ke mereka. Tapi gw sadar, keluarga gw ini minoritas. Demi keselamatan keluarga gw, gw pun hanya bisa diam jika mama chiko dan anak-anaknya disakiti, walaupun dalam hati gw mendidih karena marah.

Gw kira dengan sikap diam gw ini, kelakuan orang-orang itu akan mereda, tapi ternyata tidak. Mereka mulai menggunakan racun di makanan.

Gw masih ingat jelas kejadian itu. Hari minggu pagi, gw dibangunin sama nyokap karena panik melihat chiko junior tergeletak di depan rumah dengan mata melotot dan mulut berbusa. Kejadian itu membuat heboh seisi rumah.  Gw coba selamatin chiko junior dengan memaksanya minum susu tapi dia tidak muntah. Lalu gw kasih obat untuk keracunan makanan, dia juga tidak muntah. Lalu kakak gw saranin untuk kasih minyak kelapa. Gw pun kembali memaksa chiko junior untuk minum minyak kelapa sambil terus mengajaknya bicara agar dia tenang dan  punya semangat untuk hidup. Entah berapa banyak minyak kelapa yang gw kasih. Sampai akhirnya chiko junior muntah juga, dan akhirnya selamat.

Gw pun menemukan makanan beracun yang sepertinya dimakan oleh chiko junior. Makanan itu ada di dekat rumah gw. Gw tanya ke beberapa rumah, siapa yang meletakan makanan itu, tapi tidak ada yang tahu. Entah tidak tahu atau tidak mau tahu atau pura-pura tidak tahu. Gw marah dengan kejadian ini. Gw terus memaki orang-orang itu dalam hati.

Gak lama setelah kejadian makanan beracun itu, akhirnya chiko junior pun punya anak, tapi dia sembunyikan. Dia melakukan itu mungkin karena takut anak-anaknya terluka. So... gw gak bisa kasih nama.

Kembali sikap orang-orang semakin brutal. Kali ini mereka menggunakan senapan angin. Mereka menembak membabi buta. Mereka gak peduli apakah pelurunya mengenai  anjing atau orang. Chiko dan anak-anaknya pun pergi berlari meninggalkan rumah untuk menyelematkan diri. Sampai akhirnya nyokap angkat bicara dan marah-marah ke orang-orang itu, barulah mereka pergi.

Gw gak tahu bagaimana kabar mereka. Sampai akhirnya ada yang kasih kabar kalau chiko mama sudah mati tertembak 😭😭😭

Lalu beberapa hari kemudian gw terima kabar kalau chiko junior juga mati karena dikubur hidup-hidup 😭😭😭

Lalu thiti mati dipukul kepalanya. Gw melihat saat mereka pertama kali memukul kepala thiti. Darah memang tidak keluar dari kelapanya tapi gw lihat matan thiti berubah jadi merah dan thiti masih bisa berlari untuk menyelamatkan diri. Gw coba halangi orang-orang itu untuk menghentikan aksi gila mereka, tapi mereka tidak peduli. Gw tetap memburu thiti. Itulah terakhir kalinya gw melihat thiti.

Keadaan sudah tidak baik untuk anjing-anjing ini. Dengan berat hati dan sedih, terpaksa thita gw ungsikan ke rumah nenek gw, agar dia tidak jadi korban selanjutnya. Thita ini walaupun pemarah tapi dia suka sayur.

Sekarang tersisa anak-anak chiko junior, yang mulai beranjak besar. Gw pun memanggil anak-anaknya dengan nama chiko dan choki.


Karena anak-anak ini masih belum terlalu besar, jadi mereka masih tidak mempedulikan usikan dari orang-orang itu. Dan orang-orang itu pun masih berpikir bahwa anjing-anjing belum berbahaya. Keadaan pun sedikit kondusif.

Beberapa bulan setelah thita diungsikan, gw pergi ke rumah nenek gw untuk melihat keadaan thita. Gw senang dia baik-baik saja. Tidak ada orang-orang yang menyakiti dia. Tapi sayang, karena tidak setiap hari bertemu thita, dia pun sudah melupakan gw. Entah dia benar-benar sudah lupa atau dia marah karena gw ungsikan. Jika memang dia marah, gw terima. Lebih baik thita marah ke gw daripada gw harus melihat dia jadi incaran kebiadaban orang-orang itu.

Itulah pertemuan terakhir gw dengan thita. Thita mati ditabrak mobil. 😭😭😭

Suasana yang kondusif di rumah akhirnya berakhir juga. Pagi-pagi sebelum ke kantor, chiko ditemukan mati di depan rumah dengan mata melotot dan mulut berbusa, lagi-lagi keracunan makanan. 😭😭😭

Choki yang nakal dan keras kepala ini harus diungsikan ke rumah nenek gw. Itulah terakhir kali gw memelihara anjing. Walaupun gw sangat ingin sekali punya anjing peliharaan di rumah, tapi niat itu gw urungkan. Mengingat apa yang sudah orang-orang sekitar lakukan kepada mama chiko dan anak-anaknya.

Saat gw mengunjungi choki di rumah nenek gw, dia juga tidak mengenali gw lagi 😫😫😫

Nenek gw kewalahan dengan sikap choki yang nakal, dan akhirnya choki diadopsi oleh tante gw. Menurut gw, dia beruntung berada di rumah tante gw. Karena tante gw menjaga anjing-anjingnya seperti anaknya. Tapi karena sakit, akhirnya choki pun mati😭😭😭

Begitu ada film Hachiko, yang diangkat dari kisah nyata seekor anjing yang setia menunggu tuannya di stasiun kereta api Shibuya-Jepang, gw pun jadi suka dengan anjing ras akita inu ini.

https://koreanredchaholic.wordpress.com/2010/05/28/resensi-film-hachiko/

Dan muncullah juga keinginan untuk memelihara anjing lagi. Tapi mengingat kejadian yang dialami mama chiko dan anak-anaknya, keinginan ini pun harus gw buang jauh-jauh. Dan ada satu pertanyaan yang muncul, yaitu :

"Siapakah yang sebenarnya binatang itu?"

https://m.kaskus.co.id

#hariini #cukupsampaidisini #qmo

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home