Monday, December 23, 2019

DUALISM (20191223)

23 Desember (DUA puLuh tIga deSeMber)

#Hariini gw mau cerita tentang bokap gw.

Bokap gw menjadi anak yatim sekaligus kepala keluarga pada usia 9 tahun. Demi menghidupi mama dan 2 saudara perempuannya, bokap memutuskan untuk berhenti sekolah di kelas 5 SD. Karena papanya bokap seorang Petani, maka bokap pun memilih pekerjaan itu.

Setelah lahan pertanian bokap (harus) dijual untuk dijadikan asrama milik pemerintah, maka bokap beralih pekerjaan menjadi supir angkutan umum. Dari hasil penjualan lahan itulah bokap membeli sebuah angkutan umun. Dengan penghasilan yang tidak seberapa, bokap harus menghidupi keluarganya. Dan dia pun telah berhasil menyekolahkan semua anak-anaknya hingga meraih gelar sarjana, sesuai dengan harapannya.

Diantara semua anak-anaknya, banyak yang mengatakan bahwa gw-lah yang paling mirip bokap. Mungkin karena kami memiliki shio yang sama, maka sifat gw dan bokap mirip. Dan gw pun mengakuinya😅

Gw masih ingat waktu gw masih SD. Setelah pulang sekolah, gw gak biasanya tidur siang. Saat bangun tidur siang, gw langsung panik karena ada kegiatan pramuka di sekolah. Gw pun langsung diantar bokap dengan dibonceng sepeda ke sekolah. Setibanya di sekolah, ternyata tidak ada kegiatan pramuka. Entah karena mimpi atau memang kegiatan itu dibatalkan.

https://www.pngfuel.com/free-png/nuade

Hari Sabtu, 22 Juni 2002 jam 13.30, adalah hari pertandingan piala dunia sepak bola antara korea selatan melawan ... (lupa lawannya 😅), sekaligus hari terakhir gw ujian akhir kenaikan kelas. Setelah pulang sekolah, gw bantu nyokap jemur baju. Sedangkan kakak gw yang kuliah di luar kota, baru saja pulang. Bokap sedang tidur siang. Nenek gw (mamanya bokap) keluar dari kamarnya dan duduk di bale untuk nonton tv. Melihat kakak gw sedang makan melantai di depan tv, nenek gw juga diambilkan makan. 

Setelah selesai makan, nenek gw membalik badannya dan tengkurap di bale dengan mengeluarkan suara seperti orang mengorok. Tentu saja kakak gw heran dengan sikap nenek gw. Tapi seketika dia sadar dan menjerit panik. Posisi gw yang sesng menjemur adalah yang paling dekat dengan mereka. Gw pun berlari menuju bokap gw. Nyokap yang mendengar suara ribut-ribut pun berlari meninggalkan cucian bajunya.

Bokap gw yang masih linglung (nyawanya belum kumpul) hanya bisa memeluk nenek gw. Sedangkan gw, kakak gw dan nyokap sibuk mencari pertolongan. Tapi saat pertolongan datang, nenek gw sudah meninggal. Kedua kakak gw yang baru pulang kerja pun cukup kaget dengan kejadian ini, bahkan salah satu kakak gw langsung pingsan saat tiba di depan pintu melihat tubuh nenek gw sudah terbaring kaku.

Dengan kepergian nenek gw bisa dikatakan suasana rumah yang tidak harmonis antara mertua-menantu kini sudah tidak ada lagi. Apalagi adik bokap yang bertengkar dengan nyokap sudah meninggal pada tahun 1997. 

Tahun 2003 adalah tahun kelulusan gw dari SMA. Di tahun itu bersamaan dengan kelulusan adik gw dari SD. Sekaligus peringatan satu tahun kepergian nenek gw. 

Kondisi ekonomi keluarga pun menjadi sulit. Bokap harus mencari uang untuk biaya gw masuk kuliah,adik gw masuk SMP dan peringatan kematian nenek gw.

Bokap itu sangat berharap salah satu anaknya ada yang menjadi dokter. Dan gw juga berharap bisa menjadi dokter. Setelah mencari informasi tentang biaya kuliah kedokteran, gw pun pesimis. Dan gw masih ingat kata-kata orang tua gw "kalau memang mau masuk kedokteran, daftar saja. Masalah biaya nanti bisa diusahakan dengan cari pinjaman"

Saat itu gw berpikir tidak mau menambah beban mereka, apalagi baru 2 anak yang lulus. Dan sisanya masih butuh biaya besar. Gw takut kalau gw tetap mendaftar di fakultas kedokteran, maka biaya kukiah dan sekolah saudara-saudara gw yang lain bagaimana.

So, gw memutuskan melepaskan impian gw menjadi dokter. Gw pun memilih kampus yang murah. Itu pun orang tua masih agak kesulitan untuk mendapatkan uang masuk kuliah. Di antara semua anak-anak orang tuagw, hanya gw yang masuk ke kampus yang murah. Itulah salah satu pengorbanan gw untuk keluarga gw. Mungkin mereka tidak pernah berpikir tentang keputusan yang gw ambil ini demi mereka.

November 2014 setelah nyokap divonis TBC Usus, kondisi bokap juga tidak baik. Ginjalnya sudah rusak dan harus menjalani operasi pengangkatan ginjal. Gw pun merawat bokap selama dirawat di Rumah Sakit dari pagi hingga malam, sedangkan adik gw dari malam hingga pagi.

Menurut dokter, biasanya pasien dengan kasus yang dengan bokap akan dirawat selama 5 hari di Rumah Sakit pasca operasi, tetapi bokap harus dirawat selama 8 hari.

Setelah pulang dari Rumah Sakit, bokap kesulitan berjalan. Kakinya terasa tidak bertenaga. Dan Minggu lagi, tepatnya 2 minggu setelah pulang dari Rumah Sakit, bokap pingsan. Kami pun panik dan langsung membawa bokap ke rumah sakit. Akhirnya bokap harus kembali dirawat di Rumah Sakit selama sekitar 5 hari.

Sama seperti nyokap, bokap pun harus minum obat hingga seumur hidupnya.

Jika lirik lagu Bunda dari grup band Potret menggambarkan sosok Mama, maka lirik lagu Fu Qin (Father) dari Chopsticks Brothers-lah yang menurut gw menggambarkan sosok Papa.

Fu Qin (Father)

Always ask something from you but no thanks
I know it's not easy, until I grow old
Every time I pretend to be cool until I leave
I tell you can go home with a big smile but tears until I turn back
I wanna to go back when I were young with your warm hands
but you were not near me so I wish all good for you
Time flies slowly, Don't let you grow older
I wish what I can do to make you live longer
The whole life you are so stubborn, what can I do do for you
Endless care, Please take it all
Thanks for what you have done and support for our family
You try your best to give all best to me
Are you proud of me, are you still worried about me
Your concerned child will grow up
Time flies slowly, Don't let you grow older
I wish what I can do to make you live longer
Are you proud of me, are you still worried about me
Your concerned child will grow up
Thanks for you being with me

#hariini #cukupsampaidisini #qmo

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home